Putra maharani satu satunya ludruk di kota pati.berupaya bertahan di tengah hiburan modern.
Tak hanya kesenian kethoprak yang
di kenal di pati.sebab,di bumi mina tani ini ,ternyata ada kesenian khas jawa timur yakni ludruk.meski
sulit berkembang di tengah modernitas,beberapa generasi masih ada yang
menekuninya.salah satunya ludruk putra maharani,seperti apa kisahnya?
Pulau jawa memiliki khasanah seni
yang berlimpah.ada wayang golek,wayang kulit,wayang wong,kethoprak,reog
ponorogo,dan juga ludruk yang sebenarnya kesenian khas jawa timur. Di antara
kesenian yang ada itu,ludruk merupakan kesenian yang semakin hilang di
jawa,khususnya jawa tengah.ludruk sendiri merupakan kesenian tradisional yang sudah di kenal sejak 1920.
Ludruk
adalah pementasan panggung yang menceritakan sejarah zaman penjajahan
belanda,hingga masa kemerdekaan.kesenian itu juga menampilkan guyonan atau
dialog yang membuat penonton tertawa.sehingga,pada masa itu ludruk menjadi
hiburan favorit rakyat dengan balutan
kisah historis yang di perankan pemain melalui gojekan dan guyonan sebelum
masuk ke cerita.namun tak bisa di tepis,modernitasmenjadi salah satu kendala
utama keberadaan ludruk yang semakin hilang.kondisi tersebut bisa di rasakan di pati,meski bukan kota asal kesenian
ludruk.perkembangan zaman dan popularitas kesenian lain membuat ludruk semakin
terpuruk.
Meski
demikian,di pati masih ada satu kelompok kesenian ludruk yang tetap masih eksis
hingga saat ini,yakni ludruk putra maharani.’’kami adalah satu satunya kelompok
ludruk di pati,dulu ludruk pernah jaya di era 70 hingga 80an.namun semakin
berkembangnya hiburan di masyarakat,maka tinggal kami saja kelompok ludruk yang
masih bertahan,’’kata Haryono (cak nano) selaku pimpinan ludruk yang sempat
kami temui di kediamannya,di dukuh mberan,desa tambaharjo,pati.dia menjelaskan
,keberadaan ludruk di pati tidak seperti kesenian lain,karena keberadaan ludruk
tak ada sentuhan maksimal dari pemerintah dan masyarakat pati.’’kami mendapat
tawaran pentas saja sudah bersyukur,karena kami menyadari kesenian ludruk tak
lagi mendapat ruang di mata masyarakat
maupun pemerintah di pati.sehingga kami hanya berjuang sndiri,’’keluhnya.
Untuk tetap bertahan,haryono(cak
nano)mengaku,harus berjuang keras dalam berkesenian.bahkan kalaupun ada yang
menawarkan pentas,dia justru tidak untung alias rugi.sehingga upaya yang ditekuni
hingga saat ini bersama anggota lain ludruk putra maharani,patut mendapat apresiasi,khususnya
dari pemerintah.namun sejauh ini dia belum pernah mendapat tawaran pentas atau
manggung dari pemkab pati.’’yang kami harapkan memang pemerintah membantu
memperkenalkan ludruk pada masyarakat.sebab,kalau pemerintah tidak membantu apa
yang kami perjuangkan,dampaknya kesenian ludruk di pati akan punah begitu
saja,’’tegasnya. Dia
mengaku merasa iri dengan kesenian lain yang mendapat support dan dorongan dari
pemerintah,.padahal nama kelompok ludruk
putra maharani juga terdaftar di dinas kebudayaan pariwisata pemuda dan
olahraga(disbudparpora) pati,namun tidak pernah ada dorongan untuk di kenalkan
pada masyarakat.’’perkembangan hiburan modern saat ini semakin di kenal masyarakat
kota maupun pedesaan.
Tidak
menutup kemungkinan,kesenian
tradisional akan tenggelam dan musnah begitu saja jika tak ada sentuhan dari
pemerintah,’’ungkapnya.(hery setyawan jawa post radar pati tgl 10-11-2012).
Saya mohon kepada yang terhormat bapak bapak di pemerintahan kabupaten Pati,juga masyarakat pati khususnya.Mari kita bersama sama untuk mengangkat kembali kesenian LUDRUK yang telah lama tenggelam.Paling tidak kami di beri kesempatan untuk menampilkan kesenian ludruk di kota Pati.seperti era 80/90an.
BalasHapus