sekilas tentang ludruk
Pada awal
tahun 1920 ludruk berawal dari kesenian lerok atau besut.lerok dan besut tumbuh
subur hingga akhir tahun 1930.setelah itu baru banyak bermunculan ludruk ludruk
di jawa timur.walaupun demikian antara lerok, besut dan ludruk berjalan seiring
mengisi hiburan di jawa timur sampai tahun 1955.
Pada
tahun 1933 cak durasim mendirikan ludruk organizatie(lo).cak durasim lah yang merintis
adegan ludruk,dan hanya cak durasim yang terkenal berani mengkritik pemenrintah
belanda maupun jepang pada waktu itu..dengan kidungan ‘’bekupon omahe
doro,melok Nippon tambah sengsoro”,maka cak durasim di tangkap oleh pemerintah
jepang,di siksa dan di penjara satu tahun akhirnya cak durasim mati di dalam penjara.
Kesenian
ludruk bisa berfungsi sebagai hiburan,juga bisa di jadikan media penerangan,misalnya
untuk menyampaikan program program pemerintah.banyak sekali tokoh ludruk jawa
timur yang telah membawa nama ludruk menjadi besar.antara lain,cak durasim,cak
kartolo,cak agus kuprit,cak sidik,ning lasiana,cak markeso,cak markuat,cak
bawong.bahkan ada tokoh ludruk yang telah mendapatkan penghargaan dari gubernur
jawa timur (imam utomo) atas pengabdiannya di dunia ludruk.dia adalah nenek
berusia 85 tahun (umi kalsum).bahkan dia di angkat jadi pegawai negeri golongan
11a oleh bapak ali murtopo menteri penerangan pada tahun 1981. Dengan adanya ludruk putra maharani
di kota pati,berharap bisa menghidupkan kembali kesenian ludruk,yang pernah di
alami oleh ludruk legendaries seperti,ludruk gema tribrata,ludruk
sawunggaling,ludruk budi utomo,ludruk enggal tresno,ludruk irama budaya,ludruk
duta budaya,ludruk kopasgat,ludruk sari rukun,dan masih banyak lagi lainya.;
Tidak hanya di jawa
timur,di jepara dulu juga ada ludruk yang terkenal yaitu ludruk ptp 18 kebun
balong jepara,yang lebih dikenal dengan ludruk mbalong sekitar tahun 1960
sampai 1996.di tahun yang sama di kudus juga pernah ada ludruk karya darma
(purwosari kudus),ludruk sido asih (bacin kudus) ada lagi ludruk aliran masa.ke
4 ludruk tersebut pernah ikut meramaikan kancah hiburan di kota kudus dan
jepara,bahkan sampai sekarang nama ludruk tersebut masih di kenang oleh
masyarakat kudus jepara bahkan pati.dengan adanya ludruk putra maharani,kami
bisa ikut melestarikan kebudayaan jawa khususnya ludruk,yang telah dirintis
sejak lama oleh pejuang seni maupun pejuang kemerdekaan.semoga masyarakat mau
menerima kesenian ludruk kembali.karena tanpa bantuan atau partisipasi dari
masyarakat maupun pemerintah,ludruk tidak ada artinya apa apa.
Semoga
saja ludruk bisa berjalan seiring dengan kesenian lain yang lebih dulu tumbuh
subur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar